Minggu ini saya akan membuat artikel yang bisa dibilang
sangat jauh dari artikel-artikel saya sebelumnya. Kali ini saya akan membuat
artikel makan faforit saya yaitu lawar. Bali saangat banyak memiliki makanan
tradisional yang sangat enak seperti lawar, ayam betutu, babi guling, dan masih
banyak lagi. Tapi saya memilih membuat artikel lawar karena saya sangat
menyukai masakan khas Bali ini.
Lawar adalah masakan berupa daging cincang dan
beberapa campuran sayur-sayuran yang dicampur dan dibumbui. Lawar dibuat dari
daging yang dicincang, sayuran, bumbu bali dan kelapa. Jika kita menginginkan
warna merah pada lawar yang kita buat kita memerukal darah dari daging hewan
yang kita gunakan sebagai pewarna merah. Manfaat darah disini tidak sebagai
pewarna saja darah juga sebagai penambah rasa pada lawar itu sendiri.
Bahan dasar pembuatan lawar adalah “base gede” yang berupa rempah-rempah
tradisional bali seperti kunyit, jahe,
bawang putih, laos, kencur kemiri lada hitam dan putih. semua dicincang
dan dicampur menjadi satu lalu digoreng. Selanjutnya ada bumbu
“embe”, yang berupa cabai, bawang merah, bawang putih, dan terasi. bawang merah
dan bawang putih diiris melintang tipis-tipis dan cabai dicincang kasar. Bawang
dan cabai digoreng bersama-sama dengan terasi hingga matang.
Ada beberapa jenis lawar yang dibedakan berdasarkan bahan
utama yang digunakan:
- Lawar celeng (lawar babi) – lawar yang bahan dasarnya terbuat dari daging babi.
- Lawar siap (lawar ayam) – lawar yang bahan dasarnya dari daging ayama.
- Lawar penyu – lawar yang bahan dasarnya dari daging penyu (untuk kelestarian lingkungan, dianjurkan untuk tidak menggunakan daging penyu, kecuali untuk keperluan upacara/upakara).
- lawar barak (lawar merah) l–awar yang dicampur darah sebagai pewarna merahnya. Dan daging cincang sesuai dengan darah hewan yang digunakan.
- lawar putih – lawar yang dibuat menggunakan daging kelapa tanpa menggunakan darah.
- lawar gadang (lawar hijau) – lawar yang bahan dasarnya adalah sayur-sayuran.
Sayur-sayuran yang digunakan dalam pembuatan lawar pada
umumnya adalah kacang panjang, nangka muda, papaya muda dan daun bulun baon. lawar
biasanya disajikan dengan nasi, balung(sup), Pesan/tum(pepes), bek gorong(daging
gorong), sate, kerupuk babi, dan bawang goreng.
Pada saat ada upacara keagamaan warga bali akan membuat
lawar sebagi sarana yang digunakan saat upacara keagamaan. Seperti saat upacara
galungan, dan kuingan. Namun lawar juga dibuat saat tidak ada upacara keagamaan
yang digunakan sebagai menu makanan saat merayakan syukuran, ulang tahun, atau
kumpul-kumpul bersama teman.
sekian artikel saya yang membas " Lawar" makanan khas Bali, semoga artikel saya ini bisa bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar